Sabtu, 25 Mei 2019

Islam, Formalisasi Syariat Islam, dan Post-Islamisme di Aceh: Pengantar Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad

KBA (Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad) dalam kata pengantar buku ini mengatakan bahwa peningkatan kualitas bacaan menjadi salahsatu faktor penenti meningkatkan kualitas tulisan. Karya tulis ilmiah tidak boleh hanya sekedar mereproduksi karya-karya yang telah ada, tetapi juga harus mampu menawarkan gagasan baru yang orisinil. Prasyarat untuk itu ada dua, pertama memahami, kedua menulis. Memahami maksudnya kitabharus mampu menguasai pera keilmuan yang menjadi fokus tulisan. Menulis adalah syarat yang tidak sulit setelah memahami, tetapi menjadi sesuatu yang konyol ketika diabaikan. Banyak orang punya pemahaman yang baik dan gagasan yang orisinil, tetapi enggan menilisnya, dengan berbagai alasan, terutama menunda-nunda, hingga akhirnya pemikirannya tidak pernah tersampaikan.




Mengikuti perkembangan keilmuan adalahnkeharusan bagi seorang penulis. Saya kira boleh saja dia mengandalkan bekal keilmuan dari studi formal sebagai pisau analisis. Tetapi tidak boleh stagnan karena harus menyadari bahwa perkembangan keilmuan menuntut pembaharuan pada alat analisis. Bila tidak, maka tulisan sulit memecahkan persoalan dan berpeluang gagal menawarkan gagasan orisonil.

KBA mengatakan, orisinilitas keilmuan dibangun melalui empat tahap. Pertama adalah konstruksi, yakni membangun sensasi dalam inteleksi tentang bagaimana wacana terbentuk. Kedua adalah perubahan mental, yakni tentang bagaimana menemukan situasi belajar yang nyaman dan memberikan motivasi bagi masing-masing pembelajar. Ketiga adalah pertanyaan, karena keilmuan itu hanya bisa dikembangkan melalui rasa penasaran, bagaimana dia memotivasi untuk terus melakukan investigasi. Keempat adalah rasa peduli, melalui hal inilah kegelisahan akademik dimulai dan dia adalah starting poin sebuah penelaahan keilmuan dan rasa ini juga yang menjadi dedikasi utama tulisan. Sebuah karya akan menjadi parsial dan bahkan menjadi musuh bagi masyarakat bila tidak beranjak dari dan mendedikasikan diri pada kemasyarakatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar