Kenapa sangat banyak pemikir dan peneliti menghasilkan
penelitian yang galat tentang dinamika social dan kontestasi pemikiran di Aceh?
Karena mereka mengalami kesalahpahaman dalam menemukan atau menyusun peta
tentang sosiologi dan pemikiran di Aceh. Akibatnya, pemikiran mereka menjadi
sama sekali tidak sesuai dengan realitas Aceh.
Untuk itu, dibutuhkan pandangan insider secara komprehensif,
dinamis dan eksploratif. Buku Islam, Formalisasi Syariat Islam dan Post
Islamisme Di Aceh diharapkan dapat menjadi alat bantu bagi peneliti dan siapa
saja yang ingin memahami tentang peta dan dinamika pemikiran dan sosiologi Aceh
kontemporer.
Buku ini diberi kata pengantar oleh
Kamaruzzaman-Bustamam-Ahmad merupakan ahli antropologi dan sosiologi Aceh. Buku
yang ditulis bersama oleh beberapa intelijensia muda Aceh yang sangat produktif
ini diberi sambutan oleh Sir Azyumardi Azra, pemikir yang menjadi rujukan dunia
dalam menyuarakan Islam damai ini, berkata dalam sambutannya:
"Karya ini tak lain merupakan respon intelektual muda
Aceh tentang Keacehan, Keindonesiaan dan Keislaman pasca-konflik. Secara distingtif karya ini
juga menawarkan cara pandang baru dalam melihat ketiga entitas yang meski
memiliki kekhasan masing-masing, tapi juga berkelindan. Diberi pengantar ekstensif
dan komprehensif oleh DR Kamaruzzaman Bustaman-Ahmad, karya ini memberikan
sumbangan penting untuk memahami dinamika mutakhir Aceh" (Profesor
Azyumardi Azra, CBE, gurubesar FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Aceh merupakan kawasan yang paling menarik dalam meakukan
kajian pemikiran dan sosiologi Islam. Para peneliti dan akademisi sangat
antusias melakukan riset mereka tentang Aveh. Apalagi daerah tersebut sedang
melakukan sesuatu yang tampak aneh bagi daerah-daerah lain di Indonesia, yakni
Formalisasi syariat Islam.
Namun sayangnya, banyak peneliti yang mengalami kegalatan
dalam menafsirkan data penelitian mereka tentang Aceh akibat gagalnya mereka
dalam memahami peta sosiologi dan intelektualisme di Aceh. Kehadiran buku ini
dapat dikatakan sangat membantu memahami peta tersebut sehingga mereka dapat
menafsirkan Aceh sesuai denga fakta dan data yang akurat.
Maka dari itu, tidak salah yang dikatakan Sir Azyumardi
Azra bahwa buku ini memberikan sumbangan penting untuk memahami dinamika
mutakhir Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar